Setelah aku beriman kepada Allah dan malaikat-Nya dan mengetahui bahwa hidup adalah untuk beribadah kepada Allah tabaroka wa ta'ala, maka :
Jika Allah taqdirkan aku hidup di zaman sebelum Muhammad menjadi Rasulullah, maka aku akan ber-Islam dengan mengikuti ajaran Ibrahim hingga Isa bin Maryam sebagai rasul terakhir pada WAKTU ITU dan akupun menjadi Nasrani yang mentauhidkan Allah seperti yang diajarkan Isa alaihi sholatu wassalam dimana Allah hanya satu tidak beranak atau menjadi anak dari siapapun/apapun.
Jika Allah taqdirkan aku hidup pada masa awal Muhammad menjadi Rasulullah, maka aku akan memeluk Islam, menjadi orang pertama yang membantu dan beriman kepadanya dalam rangka mentauhidkan Allah serta menjadi orang paling depan yang membela kerasulan Muhammad atas gangguan orang2 kafir. Dan aku menjadi As sabiqunal awwaluun.
Jika Allah taqdirkan aku hidup pada saat Islam sedang berkembang di mekkah dan madinah, maka aku berusaha menjadi shahabat rasulullah yang menghormati para shahabat besar seperti Abu Bakar, Umar bin Khathab, Utsman bin Affan, Ali bin abu thalib, khadijah, aisyah binti abu bakar dan siapapun muslim saat itu yang beriman dan mengikuti mereka dengan kesungguhan agar aku mendapatkan keterangan bagaimana petunjuk Allah bagi semua manusia melalui Shahabat mereka yang mulia itu hingga bisa menjadi orang yang dekat dengannya dalam bertauhid.
Jika Allah taqdirkan aku hidup pada masa shahabat dan tidak dapat bertemu dengan Rasulullah, maka aku akan menjadi murid setia dari para murid rasulullah karena mereka menimba ilmu langsung dari Rasulullah, Guru tersukses yang pernah ada di muka bumi. Dan akupun menjadi tabiin yang selalu mencari tabiin lain yang istiqomah, sangat berhati-hati dan pemahamannya lebih mumpuni terhadap "warisan rasulullah" dan kaidah2nya.
Jika Allah taqdirkan aku hidup pada masa tabiit tabiin, aku akan mencari ulama besar dari kalangan tabiin yang berpegang teguh pada kemurnian ajaran rasulullah dan kaidahnya. Akan ku catat apa yang kutahu dan ku dengar semua hal yang berhubungan dengan rasulullah sambil ku teliti tiap pribadi yang meriwayatkan sebuah ajaran hingga bisa kuyakini otentisitasnya (shahih) untuk dijadikan pegangan.
Jika Allah taqdirkan aku hidup pada masa ulama2 besar ahli hadist dan fiqih, aku akan mencari mereka untuk mendapatkan keterangan bagaimana tafsir tiap ayat menurut Rasulullah dan para muridnya.Kucari hadist mana yang yang shahih beserta keterangannya yang sesuai dengan yang dipahami oleh shahabat, dan bebas dari pendapat fanatisme golongan dan taklid yang tidak berpegang dengan kaidah yang selamat hingga aku merasa yakin mengamalkannya karena lebih dekat dengan pemahaman rasulullah. Lalu akan ku tulis semuanya dalam bentuk buku2.
Dan kusadari bahwa Allah taqdirkan aku hidup di zaman sekarang dan tak boleh berandai2. Zaman penuh fitnah (cobaan) dengan berbagai pendapat ulama yang diangkat masyarakat awam atau orang2 yang merasa jadi ulama walaupun tidak berpegang teguh dengan kaidah yang ditunjukkan Allah dan Rasul-Nya ... dengan mengesampingkan pemahaman dan amalan para murid Rasullah, manusia-manusia biasa yang menjadi luar biasa karena keutamaan dan ketaatannya yang tinggi dalam menjaga Islam dalam dirinya, keluarga, murid2nya dan seluruh kaum muslimin hingga akhir zaman.
Kini begitu banyak dan mudahnya orang berkata dan berpendapat tentang Islam tanpa menuntut ilmu dan kaidahnya yang benar dan lebih selamat terlebih dahulu. Mereka mengambil jalan pintas dengan mengandalkan logika, perasaan, fakta parsial, mimpi, pendapat guru atau kelompoknya dan orang2 yang dianggap ulama oleh mereka dalam menjelaskan Al qur'an dan Hadist. Bahkan banyak yang sangat minim dalam bersandar pada Al Quran dan Hadist ketika berpanjang lebar bicara tentang Islam !! Tak heran jika banyak pepecahan...seperti agama lain.
Hei !! agama siapa ini ?? Islam bukan bikinan manusia ! bukan buatan filsuf ! bukan karangan orang yang mendalami hikmah ! Islam agama Tauhid ciptaan Allah dan satu2nya agama yang diridhoi Yang Maha Pencipta, membebaskan manusia dari kungkungan pendapat akal2an dan perasaan manusia. Namun berbahagialah, jika akalmu sehat, ia pasti akan tunduk dengan ajaran Rasulullah yang sebenarnya walupun zaman berubah-ubah dengan berbagai masalahnya.
Biarlah, wajib kusyukuri hidup di zaman ini bersama saudara2ku yang terus memperthankan hidayahnya dan kumantapkan keyakinanku untuk selalu berada dalam garis para pendahuluku yang sholeh.... yang hidup jauh sebelum zamanku ini. Maju terus walaupun orang mencemooh kuno, asing, konservatif... toh mereka tak kan dapat menolongku ketika menghadap-Nya untuk dimintai pertanggung jawaban tentang ilmu, amal, waktu dan harta...kita akan diadili sendiri-sendiri...sendiri-
Yang penting kutundukkan akal dan hatiku pada apa yang telah ditetapkan-Nya dalam Al Quran dan Sunnah Nabi-Nya karena hanya itulah yang disebut Al Ilmu. Selain itu bisa diterima dan bisa ditolak.
Yang penting kutunaikan kasih sayang kepada segenap makhluk dalam batasnya dengan keikhlasan
Yang penting aku tidak taqlid, jumud, kaku, eksklusif apalagi kasar.
Yang penting ilmu tak membuatku sombong, merasa puas dan hebat
Yang penting kuamalkan saja apa yang telah kuketahui dan yakini -sekali lagi:dengan dasar yang selamat.
Yang penting ketika aku menghadap satu-satunya sesembahanku, Allah subhanahu wa ta'ala, aku bisa bersama kekasih-ku, Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam dan orang-orang yang mengaplikasikan cintanya dengan benar sesuai tuntunannya....amin.
Kusarikan ini dari berbagai ayat, hadist dan keterangan ulama yang karena kelemahan dan keterbatasanku tak dapat ku sampaikan dalam tulisan ini.
Wallahu 'alam bishowab
Bintara, 28 Juli 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis komentar anda di sini ...